CR7
terkena kutukan Ballon d’Or, yaitu menjadi pemain terbaik di dunia yang tidak
bisa meraih kesuksesan bersama dengan negaranya. Seperti yang diketahui, dewi
fortuna memang menghampiri Yunani pada Piala Dunia 2014 ini. Negeri berjuluk
Dewa-Dewi itu berhasil lolos ke babak 16 besar berkat adu penalti di akhir
pertandingan ketika berhadapan dengan Pantai Gading. Akan tetapi sebaliknya,
nasib yang kurang beruntung sedang menaungi Cristiano Ronaldo sekarang ini.
Pemain terbaik di dunia pada tahun 2013 itu pun tidak berhasil mengantarkan
negaranya, Portugal untuk lolos dari babak penyisihan grup.
CR7
yang mengalami nasib itu pun seakan melengkapi kegagalan para peraih Ballon
d’Or untuk mendapatkan anugerah pemain terbaik sejagat, di Piala Dunia.
Semenjak penghargaan itu diberikan pertama kali pada tahun 1956 lalu, sebagai
bentuk penghargaan bagi pemain terbaik di Eropa, tidak ada satu orang pun dari
para penyandangnya yang berhasil menjadi kampiun bersama dengan negaranya. Oleh
sebab itu, sangat beralasan jika kemudian muncul sebutan kutukan bagi para
pemain yang mendapatkan anugerah bola emas tersebut. Ya, setiap pemain yang
mendapatkan Ballon d’Or pasti tidak mempunyai nasib mujur di Piala Dunia.
Seperti yang dilansir agen bola terpercaya Indo Master Bola, CR7
pada awalnya memang mempunyai ambisi besar untuk mementahkan kutukan tersebut
sebelum pesta sepak bola terakbar itu digelar di Brasil. Akan tetapi, Ronaldo
seakan tidak berdaya untuk mewujudkan ambisinya itu bersama dengan rekan-rekan
satu timnya di Portugal. Pada saat melakoni laga pertama melawan Jerman,
Ronaldo memang belum sepenuhnya pulih dari cedera lutut kiri yang dialaminya.
Tenaga yang dimilikinya seperti sudah terkuras habis setelah bermain sebanyak
47 kali bersama dengan klubnya, Real Madrid dan 16 kali bersama Portugal
sebelum Piala Dunia 2014 dilangsungkan.
CR7
pun mengaku sudah berusaha untuk melakukan segala sesuatu yang terbaik sesuai
dengan kemampuannya. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa kualitas yang
dimiliki oleh tim nasional Portugal tidak lebih baik jika dibandingkan dengan
tim-tim tangguh lainnya. Empat tahun silam, hal yang sama juga berlaku pada
Lionel Messi yang meredup bersama dengan negaranya, Argentina.
Post a Comment