Alberto
Zaccheroni resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih tim nasional
Jepang pada hari Rabu, 25 Juni 2014 waktu setempat. Ya, pengunduran dirinya itu
menjadi perwujudan dari tanggung jawab Zaccheroni sebagai peramu taktik yang
tidak berhasil membawa Jepang masuk ke babak 16 besar Piala Dunia dengan rekor
tidak pernah menang pada pertandingan yang sudah dilakoni.
Alberto Zaccheroni tentu saja sangat merasa kecewa dengan hasil yang diraih
oleh tim besutannya itu. Sebab, ia benar-benar ingin membawa tim nasional
Jepang maju dan lolos ke babak berikutnya. Pelatih yang sudah membesut Samurai
Biru sejak Agustus 2010 lalu ini juga mengaku, ia adalah orang yang telah
memilih para pemain, merancang taktik permainan, dan menentukan bagaiamana
timnya akan bermain sehingga ia ingin bertanggung jawab secara penuh.Pada Piala Dunia 2014 ini, Jepang bergabugn di Grup C bersama dengan Kolombia, Yunani, dan juga Pantai Gading. Jepang pun harus mengakhiri fase grup di peringkat keempat, dengan memperoleh nilai satu yang merupakan hasil imbang 0-0 dengan Yunani, pada pertandingan yang dilangsungkan di Estadio Das Dunas, Natal pada tanggal 19 Juni 2014 lalu.
Seperti yang dilansir agen bola terpercaya Indo Master Bola, Alberto Zaccheroni mengatakan, ia pun sudah sangat senang dan bangga karena bisa melatih tim nasional Jepang. Menurut pengakuannya, selama empat tahun terakhir ini dirinya memang sudah mencurahkan seluruh hati dan jiwanya untuk membantu tim ini berkembang menjadi lebih baik lagi. Ia pun menilai, kultur sepak bola Jepang memiliki karakter yang kuat. Ia ingin teknik para pemain bisa bicara banyak di pentas dunia. Namun ia menyadari ada satu hal yang kurang, yaitu kekuatan fisik.
Alberto Zaccheroni mengungkapkan, dirinya sudah mencoba untuk menciptakan satu tim yang mempunyai kecepatan dan intensitas dengan tidak berpikir soal arah yang ingin mereka tuju. Tentu saja itu merupakan sebuah kesalahan. Menurut pendapat dirinya, tim nasional Jepang itu harus tetap berada di jalur yang sama dengan yang sudah diikuti selama empat tahun belakangan ini.
Post a Comment