Emrus
Sihombing yang merupakan salah satu pengamat politik dari Universitas Pelita
Harapan berpendapat bahwa sikap yang ditunjukkan oleh calon presiden Prabowo
Subianto yang menolak dan menarik diri dari proses pemilihan presiden 2014 sudah
membuat kecewa seluruh masyarakat. Sikap yang ditunjukkan oleh Prabowo itu
memberikan dampak yang tidak baik pada perkembangan demokrasi di Indonesia. Menurut
Direktur Emrus Corner ini, akan menjadi lebih bijak rasanya apabila pasangan
yang kalah menempuh langkah hukum ke Mahkamah Konstitusi.
EmrusSihombing mengungkapkan, kedua calon presiden adalah para tokoh yang dikagumi oleh
masyarakat. Hal itu terbukti, selisih suara di antara kedua pasangan itu hanya
sekitar lima persen saja. Artinya adalah kedua capres tersebut sama-sama
mendapatkan banyak dukungan dari rakyat. Maka dari itu, apabila ada pasangan
yang menarik diri jelang hasil final seperti ini, tentu saja akan sangat tidak
baik untuk demokrasi ke depannya.
Emrus
Sihombing juga menambahkan, untuk ke depannya maka masyarakat akan merasa
pesimis dengan pemilihan umum. Maka dari itu, ia pun memberikan saran kepada pasangan
yang tidak menerima hasil pilpres dan berpikir ada ketidakadilan, sebaiknya
mengambil langkah legal dengan
menggugat ke Mahkamah Konstitusi saja. Dengan demikian, terdapat hukum formal
definitifnya. Demokrasi yang beradab harus diselesaikan secara hukum.
Menurut
penilaian Emrus, sebaiknya Prabowo Subianto sudah menarik diri dari pilpres 2014
ini sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan calon presiden dan wakil
presiden. Emrus pun mengibaratkan seperti sebuah pertandingan tinju. Jadi
menurutnya, Prabowo baru mundur setelah ronde ke 12. Jangankan di ronde ke 12, jika
mundur di ronde pertama saja sudah dinyatakan kalah. Oleh sebab itu, seharusnya
mundur sebelum ronde pertama.
Seperti
yang diketahui, capres dengan nomor urut satu, Prabowo Subianto menganggap
proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh KPU ini bermasalah,
tak demokratis, dan bertentangan dengan UUD 1945. Oleh sebab itu, ia pun menolak
pelaksanaan pilpres dan menarik diri dari proses pilpres.
Post a Comment