Jokowi sebagai
Presiden terpilih dari hasil Pilpres 2014 lalu memang mempunyai banyak ujian
untuk menyusun kabinet pemerintahannya. Memang banyak pihak yang menilai jika
penyusunan kabinet pemerintahan selanjutnya akan menjadi ujian sesungguhnya
bagi Jokowi maupun Jusuf Kalla bila nanti resmi dilantik menjadi Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia. Salah satunya adalah analis politik dan
Universitas Diponegoro, Semarang yang bernama Mochmad Yulianto. Menurutnya
penyusunan cabinet itu akan menunjukkan bagaimana ketegasan seorang Joko Widodo
menghadapi Intervensi dan tekanan dari partai-partai politik koalisi yang
berkedudukan sebagai pengusung pasangan tersebut. Dosen Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang itu menambahkan, daftar nama
menteri dan pejabat tinggi setingkat menteri yang diminta bergabung juga bakal
menjadi ujian bagi keberanian Jokowi-Kalla dalam membentuk kabinet ahli (zaken)
dan profesional.
Saat Jokowi
dideklarasikan menjadi calon Presiden, mantan Walikota Solo tersebut mengatakan
bila tidak ada komitmen untuk bagi-bagi jatah kursi atau kekuasaan dengan
partai pengusung koalisi dalam hal penyusunan kabinet pemerintahan. Akan
tetapi, beberapa analis menilai dalam sistem multi partai seperti yang ada di
Indonesia ini, hasrat untuk bagi-bagi jatah kekuasaan akan sulit untuk
diterapkan bila melihat juga dari kebijakan eksekutif dan presiden juga banyak
ditentukan oleh kekuatan partai di parlemen. Komposisi parlemen hasil Pemilu Anggota Legislatif 2014 lebih dominan dikuasai oleh partai-partai pendukung
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yakni Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP,
dan Demokrat.
Sementara duet
dari pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla diusung oleh PDI Perjuangan, Nasem,
PKB, Hanura, dan juga PKPI. Selain itu, tim Jokowi Center juga telah merilis
beberapa nama tokoh yang dianggap layak untuk mengisi posisi menteri dikabinet
pemerintahan Jokowi. Dan Jokowi berharap jika publik dapat memberikan masukan
siapa sosok yang layak untuk membantu dirinya dan Jusuf Kalla dalam menjalankan
program-program pemerintahan yang bertujuan membuat Indonesia Baru sambil
menunggu pelantikkan resmi untuk menjadikan pasangan Joko Widodo dan Jusuf
Kalla sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode
2014 hingga 2019 kedepan. Harapan tinggi dari masyarakan tentu saja membuat
Jokowi dan Jusuf Kalla tetap mengutamakan kepentingan rakyat diatas segalanya,
dan mereka bertujuan untuk menciptakan kabinet yang professional.
Post a Comment