Mengetahui cara
kerja dan kapasitas otak manusia memang sangat penting. Sampai dengan saat ini,
memang masih terdapat banyak orang yang percaya jika manusia hanya menggunakan
sekitar 10 persen dari kapasitas otak mereka saja. Anggapan ini masih diyakini,
bahkan sebuah film sci-fi pun mengangkat hal ini dan berandai-andai bila kapasitas
otak manusia benar-benar digunakan 100 persen maka akan terjadi hal yang luar
biasa.
Namun sebuah
penelitian baru justru menilai hal itu sebagai mitos. Barbara Sahakian,
profesor neuropsikologi klinis dari University of Cambridge mengatakan, tidak
mungkin manusia hanya menggunakan kapasitas otaknya dalam persentase yang
sedikit.Setiap kali manusia melakukan fungsi tubuh yang berbeda seperti
melihat, mendengar, berbicara, dan mengontrol otot, otak manusia digunakan pada
area yang berbeda-beda. Dengan melihat fakta tersebut, Sahakian menyangsikan
bila ada 90 persen kapasitas otak yang tidak digunakan.
Sam Wang, ahli
saraf dari Princeton University di Amerika Serikat, mengungkapkan, anggapan
manusia hanya menggunakan 10 persen dari otak banyak berkembang di masyarakat
tidak terlepas dari bantuan industri. Menurutnya, banyak orang yang
mempercayainya supaya mereka memiliki harapan untuk dapat menjadi lebih baik.
Seseorang yang menganggap otaknya hanya digunakan 10 persennya berharap bisa
melakukan lebih dengan kapasitas otak yang belum digunakan.Kemajuan dalam
pengetahuan mengenai sistem syaraf menunjukkan bahwa otak memiliki kemampuan
untuk membentuk neuron2 baru sepanjang waktu, memperbaharui dan meng-organisasi
ulang struktur syaraf di otak kita, sepanjang kita hidup (plasticity, Antonio
Damasio).
Ketika sebuah
perilaku yang sudah terbentuk (sudah dipelajari) dilakukan untuk kedua kalinya,
maka otak akan mengirimkan sinyal (elektrik & kimiawi), yang kemudian akan
memperkuat jalur neuron (sehubungan dengan perilaku tersebut) yang sudah
terbentuk sebelumnya. Semakin sering perilaku tersebut diulang, maka struktur
neuron yang berkenaan perilaku tersebut akan semakin tebal dan kuat.
Semakin struktur
itu menjadi kuat, semakin besar kemungkinan, orang tersebut akan melakukan hal
yang sama (bereaksi dgn cara yg sama) yang pada akhirnya membuat struktur itu
menjadi lebih kuat lagi. Demikian seterusnya, hingga sebuah kebiasaan pun
akhirnya terbentuk. Dan sampai pada titik ini, sesuatu yang menarik terjadi.
Yang tadinya merupakan satu proses pembelajaran secara sadar, ketika sudah
sampai pada tingkat tertentu, maka semakin lama semakin sedikit kesadaran yang
diperlukan, untuk memicu perilaku tersebut. Otak akan menggesernya ke alam
bawah sadar, di mana perilaku tersebut akan bekerja dengan sendirinya, tanpa
memerlukan pikiran sadar untuk memicu perilaku itu.
Post a Comment