Seperti yang dilansir dari agen bola terpercaya Indo Master Bola, diungkapkan oleh Dr. Sean Semple dari Universitas Aberdeen bahwa anak-anak pada umumnya mempunyai tarikan nafas yang lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih sedikit dan sebagian besar tidak dapat melarikan diri dari asap rokok atau menghindarkan diri mereka sebagai perokok pasif. Pada studi yang dilakukannya tersebut, para peneliti juga turut serta melakukan pengamatan terhadap kualitas udara di dalam mobil yang sudah dipasangi alat tertentu. Mobil itu dibiarkan terus berjalan hingga puluhan kali perjalanan. Lama setiap perjalanan antara 10 hingga 60 menit. Setiap kali perjalanan itu selesai dilakukan, kualitas udaranya pun akan dicatat. Alhasil, dari 80 perjalanan yang sudah dilakukan, para pengemudi mobil melakukan aktivitas merokok di dalam mobil sebanyak 44 kali. Jumlah puntung rokok yang dikonsumsi itu pun lebih dari empat batang.
Dari situlah maka dapat diketahui jika pencemaran udara yang terdapat di dalam mobil tercatat 85µg/m3. Padahal, ambang batas maksimal menurut WHO ialah 25µg/m3. Oleh sebab itu, para penumpang mobil yang lainnya dapat menjadi korban dari paparan racun yang terdapat pada kandungan rokok tersebut.
Post a Comment