Mohamed Salah pada akhirnya bisa menarik napas lega sekarang
ini karena dirinya dapat melanjutkan perjalanan karier sepak bolanya bersama
dengan Chelsea, setelah dirinya tidak diharuskan untuk menjalani wajib militer
yang sempat memberikan ancaman terkait dengan masa depannya sebagai pemain
sepak bola dunia. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Salah terancam
harus meninggalkan Chelsea, klub yang baru saja dibelanya pada awal tahun ini
dikarenakan dirinya harus segera menjalani wajib militer yang diwajibkan oleh
pihak pemerintah Mesir bagi setiap warga negaranya yang berada di kisaran usia
19 hingga 30 tahun.
Mohamed Salah memang sudah terbebas dari kewajiban tersebut semenjak dirinya bermain di Eropa bersama dengan FC Basel pada saat usianya baru menginjak 20 tahun pada tahun 2012 lalu. Sebab pada saat itu, pemain yang lahir di El Gharbia pada tanggal 15 Juni 1992 lalu itu masih terdaftar sebagai salah satu siswa di sebuah institut pendidikan. Akan tetapi sekarang ini pemberian izin tersebut sudah resmi dicabut seiring dengan pembatalan Salah sebagai siswa oleh Menteri Pendidikan Tinggi Mesir.
Hal itu jugalah yang sempat membuat Salah merasa cemas. Selain itu, tim nasional Mesir yang tentu saja membutuhkan tenaga pemain berumur 22 tahun tersebut juga cukup merasa khawatir. Hingga pada akhirnya, persoalan tersebut terdengar hingga ke telinga Ibrahim Mahlab yang merupakan Perdana Menteri Mesir. Seperti yang dilansir dari agen bola terpercaya Indo Master Bola, kemudian Mahlab memanggil pelatih timnas Mesir, yakni Shawky Gharib dan Menteri Pendidikan , yang setelah itu terjadi pembicaraan serius di antara ketiga pihak tersebut. Mahlab pun dengan jujur menyebutkan wajib militer yang harus dijalani oleh Salah akan merugikan tim berjuluk The Pharaohs tersebut.
Setelah itu, Mahlab pun memberikan pengumuman bila Mohamed Salah tidak harus mengikuti wajib militer serta dipersilahkan untuk melanjutkan karier sepak bolanya bersama dengan klub berjuluk The Blues tersebut. Saat ini, Salah pun sedang mengikuti sesi pra-musim bersama dengan Chelsea.
Mohamed Salah memang sudah terbebas dari kewajiban tersebut semenjak dirinya bermain di Eropa bersama dengan FC Basel pada saat usianya baru menginjak 20 tahun pada tahun 2012 lalu. Sebab pada saat itu, pemain yang lahir di El Gharbia pada tanggal 15 Juni 1992 lalu itu masih terdaftar sebagai salah satu siswa di sebuah institut pendidikan. Akan tetapi sekarang ini pemberian izin tersebut sudah resmi dicabut seiring dengan pembatalan Salah sebagai siswa oleh Menteri Pendidikan Tinggi Mesir.
Hal itu jugalah yang sempat membuat Salah merasa cemas. Selain itu, tim nasional Mesir yang tentu saja membutuhkan tenaga pemain berumur 22 tahun tersebut juga cukup merasa khawatir. Hingga pada akhirnya, persoalan tersebut terdengar hingga ke telinga Ibrahim Mahlab yang merupakan Perdana Menteri Mesir. Seperti yang dilansir dari agen bola terpercaya Indo Master Bola, kemudian Mahlab memanggil pelatih timnas Mesir, yakni Shawky Gharib dan Menteri Pendidikan , yang setelah itu terjadi pembicaraan serius di antara ketiga pihak tersebut. Mahlab pun dengan jujur menyebutkan wajib militer yang harus dijalani oleh Salah akan merugikan tim berjuluk The Pharaohs tersebut.
Setelah itu, Mahlab pun memberikan pengumuman bila Mohamed Salah tidak harus mengikuti wajib militer serta dipersilahkan untuk melanjutkan karier sepak bolanya bersama dengan klub berjuluk The Blues tersebut. Saat ini, Salah pun sedang mengikuti sesi pra-musim bersama dengan Chelsea.
Post a Comment