Puasa membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh semua
orang, termasuk di antaranya adalah orang yang mengidap diabetes. Ya, walaupun
demikian, untuk Anda yang mengalami diabetes tentu saja ada rambu-rambu yang
wajib dipatuhi supaya ibadah puasa bisa berjalan dengan mulus. Sebaiknya, orang
yang terkena diabetes jangan merasa ragu untuk membatalkan puasa yang sedang
dijalaninya apabila ia mengalami penurunan gula darah yang terlalu drastis.
Puasa memang dapat menyehatkan tubuh dan sudah banyak bukti yang mendukung pernyataan itu. Sebab, pada saat menjalankan ibadah puasa, terjadi efek fisiologi berupa menurunnya kadar gula darah, kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah sistolik di dalam tubuh. Sedangkan kadar kolesterol baik (HDL) justru akan mengalami peningkatan. Di samping itu, puasa di bulan suci ini juga mempunyai efek sebagai penenang jiwa dan pikiran kita. Rasa tenang itulah yang dapat menghasilkan rasa damai di dalam hati kita sehingga dapat menurunkan emosi, rasa marah, dan sifat buruk lainnya. Oleh sebab itu, setiap umat beragama Islam yang sedang berpuasa harus menyadari jika pahala yang bisa mereka peroleh pada saat berpuasa akan hilang begitu saja jika ia tidak bisa menaham amarah.
Puasa dapat memberikan ketenangan dan rasa damai sehingga mampu menurunkan stress atau depresi yang sedang dialami. Untuk para penderita diabetes, stres berpotensi meningkatkan gula darah. Ketenangan hati itulah yang dapat mengatasi stres dan meningkatnya kadar gula darah ini. Dengan begitu, maka ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini mempunyai manfaat baik untuk mengontrol kadar gula darah. Akan tetapi, Anda juga perlu mengetahui bahwa penurunan gula darah yang terlalu drastis atau yang biasa disebut dengan istilah hipoglikemia pada para penderita diabetes merupakan suatu hal yang amat berbahaya.
Puasa memang dapat menyehatkan tubuh dan sudah banyak bukti yang mendukung pernyataan itu. Sebab, pada saat menjalankan ibadah puasa, terjadi efek fisiologi berupa menurunnya kadar gula darah, kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah sistolik di dalam tubuh. Sedangkan kadar kolesterol baik (HDL) justru akan mengalami peningkatan. Di samping itu, puasa di bulan suci ini juga mempunyai efek sebagai penenang jiwa dan pikiran kita. Rasa tenang itulah yang dapat menghasilkan rasa damai di dalam hati kita sehingga dapat menurunkan emosi, rasa marah, dan sifat buruk lainnya. Oleh sebab itu, setiap umat beragama Islam yang sedang berpuasa harus menyadari jika pahala yang bisa mereka peroleh pada saat berpuasa akan hilang begitu saja jika ia tidak bisa menaham amarah.
Puasa dapat memberikan ketenangan dan rasa damai sehingga mampu menurunkan stress atau depresi yang sedang dialami. Untuk para penderita diabetes, stres berpotensi meningkatkan gula darah. Ketenangan hati itulah yang dapat mengatasi stres dan meningkatnya kadar gula darah ini. Dengan begitu, maka ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini mempunyai manfaat baik untuk mengontrol kadar gula darah. Akan tetapi, Anda juga perlu mengetahui bahwa penurunan gula darah yang terlalu drastis atau yang biasa disebut dengan istilah hipoglikemia pada para penderita diabetes merupakan suatu hal yang amat berbahaya.
Banyak kecemasan yang timbul jika orang yang mengalami
diabetes sedang berpuasa, dapat terkena hipoglikemia, dehidrasi, dan berujung
pada koma alias keadaan tidak sadar. Dan menurut para ahli penyakit dalam,
hipoglikemia adalah satu hal yang wajib dihindari oleh para penderita diabetes.
Post a Comment