Zvonimir Boban : Portugal Gagal Karena CR7 Egois!

Zvonimir Boban merasa yakin, jika kegagalan Portugal untuk bersinar di Piala Dunia 2014 lalu merupakan imbas dari CR7 yang terlalu egois karena memikirkan dirinya sendiri. Ya, salah satu legenda hidup dari tim nasional Kroasia itu pun menuding bahwa Cristiano Ronaldo terlalu egois. Seperti yang kita ketahui bersama, walaupun diisi oleh pemain terbaik di dunia sekelas CR7, Portugal hanya mampu melangkah hingga babak penyisihan grup saja karena Ronaldo mengalami cedera lutut. Akan tetapi menurut penilaian, Boban tidak adanya kerja sama di dalam tim tersebut yang menyebabkan Portugal harus segera angkat koper dari Brasil.   

Zvonimir Boban tidak memungkiri jika Cristiano Ronaldo merupakan seorang pemain yang hebat dan dia sudah menunjukkan kemampuannya itu pada saat memperkuat tim nasional Portugal di Brasil, walaupun pada saat itu dia sudah kehilangan banyak kesempatan. Namun seperti yang dikutip dari agen bola terpercaya Indo Master Bola, Boban menilai kesalahan terbesar Ronaldo adalah cara dia melihat dirinya sendiri dan tim yang dibelanya itu. Menurutnya, hal tersebut sangat terlihat jelas di Brasil.

Zvonimir Boban yang merupakan pria berusia 45 tahun itu mengungkapkan, di tim nasional Portugal sama sekali tidak terlihat adanya urutan permainan maupun disiplin. Seluruh pemain Portugal hanya memainkan permainan mereka sendiri dan lebih fokus kepada rambut serta tato yang mereka miliki. Menurut penilainanya, itu merupakan gaya Hollywood. Dan yang lebih parahnya lagi, para pemain yang lain juga tidak menunjukkan kekompakan di dalam tim dan hal ini yang membuat tim sudah kehilangan identitas.

Zvonimir Boban menilai, hal tersebut seolah-olah ingin menunjukkan keegoisan para pemain. Tentu saja itu merupakan satu hal yang paling menyedihkan bahwa tim harus kehilangan identitasnya karena memiliki kapten yang labil, baik itu adalah Cristiano Ronaldo sendiri ataupun seluruh generasi lainnya. Eks punggawa AC Milan ini pun berkomentar mengenai performa Ronaldo yang sudah terlihat dominan pada laga final Liga Champions pada bulan Mei lalu. Ia menilai jika penyerang andalan Real Madrid tersebut terlalu berlebihan pada saat melakukan selebrasi.