Amir Syamsuddin sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengaku sangat
merasa kecewa dan sedih dengan adanya sejumlah pihak yang menganggap uluran
bantuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan salah satu upaya yang
dilakukan untuk mengganggu presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dalam
menjalankan pemerintahannya lima tahun ke depan. Kekecewaan yang sama itu pun
sudah diutarakan secara langsung oleh SBY sendiri lewat akun Twitter milik
pribadinya. Dalam pesan singkat, Amir mengatakan sungguh menyedihkan manakala
uluran tangan SBY untuk membantu kemulusan proses transisi dinilai sebagai
upaya merecoki presiden yang baru. Sungguh tidak pada tempatnya penggunaan kata
'jangan merecoki Presiden yang baru'
Amir Syamsuddin yang
merupakan Menteri Hukum dan HAM ini juga
menjelaskan, uluran tangan Presiden SBY untuk membantu kemulusan proses
transisi yang disampaikannya dalam pidato kenegaraan di DPR beberapa waktu lalu
adalah tulus tanpa pamrih dan tanpa syarat apa pun. Uluran tangan tersebut,
menurut Amir, semata-mata hanya didorong oleh rasa tanggung jawab yang besar
dari seorang pemimpin yang ingin melakukan terbaik agar penggantinya sukses
pada awal masa tugasnya. Menurut Amir, SBY ingin meletakkan satu tradisi baru
yang akan berguna dalam perjalanan bangsa untuk ke depannya nanti. Sementara
itu, berhubungan dengan posisi Partai Demokrat ke depan, Amir mengunkapkan jika
partainya akan berada di luar pemerintahan.
Akan tetapi, pihaknya akan tetap mendukung seluruh program yang dianggap
pro-rakyat.
Seperti
yang diketahui, sebelumnya Presiden SBY sempat menulis rangkaian tweet dalam akun
Twitter-nya @SBYudhoyono pascaputusan
Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Salah satu tweet-nya itu berbunyi soal anggapan Presiden SBY sebagai
pengganggu. Pesan negatif itu pun
berbunyi, SBY & PD (Partai Demokrat) jangan merecoki Jokowi. Artinya, SBY
jangan sampai mengganggu atau mengatur-atur Jokowi di masa pemerintahannya
nanti. Sementara itu, Presiden menuliskan, dirinya dengan senang hati akan membantu jika
memang dikehendaki. Jadi terserah kepada Presiden Baru. Tidak ada pikiran buruk
dari SBY.
Post a Comment