Cangkok organ
tubuh pada saat ini memang sudah lazim dilakukan dalam dunia kedokteran.
Walaupun demikian, seseorang yang sedang membutuhkan donor organ tentu saja
harus melalui proses yang cukup panjang terlebih dulu. Selain harus masuk ke
dalam daftar tunggu yang lama, juga masih ada kemungkinan jika organ yang dicangkokkan
tersebut tidak cocok. Di samping itu, yang menjadi faktor kegagalan lainnya
adalah kemungkinan organ yang diambil tersebut mengalami kerusakan di dalam
perjalanan atau gagal berfungsi setelah proses transplantasi. Sampai dengan
sekarang ini, proses pemindahan organ yang akan didonorkan, seperti halnya
ginjal, jantung, paru, hati, atau pun pankreas dilakukan dengan menggunakan
kotak yang diisi es untuk mengawetkan organ selama dalam perjalanan menuju tempat
si penerima organ. Kotak yang berisi es batu itu hanya dapat menjaga organ tersebut
sekitar empat jam saja.
Sekarang ini,
para ilmuwan pun sudah menemukan satu perangkat baru yang berfungsi untuk
menjaga kondisi organ jantung selama sedang berada dalam perjalanan tersebut. Lewat
teknologi yang disebut Organ Care System (OCS) atau yang dinamakan jantung
dalam kotak. Cara kerja alat buatan dari Transmedic ini memang menyerupai tubuh
manusia, yaitu memompa darah yang sudah diberikan oksigen ke dalam jantung
sehingga fungsi organ ini akan tetap berjalan normal walaupun sedang tidak
berada di dalam tubuh manusia. Teknologi tersebut mampu memperpanjang waktu
organ selama berada di luar tubuh hingga 8 jam. Sementara itu, kelebihan
lainnya adalah dengan jantung yang tetap berdetak tersebut, maka dokter dapat
menilai terlebih dulu apakah organ tersebut cocok untuk ditransplantasikan atau
tidak.
Selama kurun
waktu satu tahun terakhir ini, OCS pun sudah digunakan oleh tim kedokteran yang
berasal dari Harefield Hospital, Middlesex, Inggris. Tim dokter di sana telah
melakukan 25 operasi transplantasi dengan organ yang dibawa menggunakan OCS
tersebut. Andre Simon yang merupakan Direktur Transplantasi di Rumah Sakit
Royal Bompton & Harefield mengungkapkan, mereka mampu menyelamatkan lebih
banyak nyawa manusia karena adanya perangkat itu dapat menempuh jarak lebih jauh
untuk menerima organ donor. Di samping itu, risiko gagal jantung
pasca transplantasi pun bisa dikurangi.
Post a Comment