Josep Guardiola
mengaku bahwa dirinya tidak ingin menjadi seorang dictator bagi para anak
asuhnya di Bayern Muenchen. Oleh sebab itu, Guardiola pun meyakini jika dirinya
harus berkompromi dengan para pemain Bayern Munich terlebih dulu apabila klub
tersebut ingin terus mendulang kesuksesan. Akan tetapi, mantan pelatih yang
sukses di Barcelona itu merasa yakin jika hal tersebut tidak akan mengubah
mentalitas Bayern.
Josep Guardiola memang sudah membawa Phillip Lahm dan kawan-kawan meraih sejumlah gelar pada musim pertamanya membesut Bayern Munich. Ya, Pep setidaknya sudah berhasil mendapatkan gelar Bundesliga, DFB-Pokal, UEFA Super Cup, dan juga FIFA Club World Cup. Sementara itu, di liga domestiknya klub yang sering disebut dengan julukan populer Die Roten itu seperti tidak menemui lawan yang sepadan karena mereka finish dengan selisih angka yang sangat besar, yaitu 19 dengan runner up Borussia Dortmund. Walaupun pada musim lalu begitu jumawa di Bundesliga, tapi performa Bayern anti-klimaks di Liga Champions. Betapa tidak? The Bavarian yang merupakan julukan lain untuk Bayern Munich harus menahan malu karena ditundukkan dengan agregat 5-0 oleh Real Madrid pada babak semifinal.
Josep Guardiola pun menyadari bahwa dirinya harus melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda kepada para pemain dibandingkan dengan yang sudah dilakukannya pada musim lalu. Ia pun menilai bahwa itu adalah hal yang wajib. Tentu saja, ini merupakan langkah demi mencapai prestasi yang lebih baik lagi di musim 2014-2015 mendatang. Seperti yang dikutip dari agen bola terpercaya Indo Master Bola, Pep mengetahui dirinya harus bisa beradaptasi dengan seluruh pemain besutannya. Maka dari itu, ia tidak boleh bermain seperti apa yang ia inginkan saja. Sebagai pelatih yang mempunyai ide, dirinya harus memikirkan apakah taktik tersebut sesuai dengan skill yang dimiliki oleh para pemainnya atau tidak. Tentu saja Pep harus membujuk para pemain untuk memainkan sepak bola yang terbaik, namun dirinya terlebih dahulu harus beradaptasi karena ia berada di Bayer Muenchen bukan untuk mengubah mentalitas para pemain.
Josep Guardiola memang sudah membawa Phillip Lahm dan kawan-kawan meraih sejumlah gelar pada musim pertamanya membesut Bayern Munich. Ya, Pep setidaknya sudah berhasil mendapatkan gelar Bundesliga, DFB-Pokal, UEFA Super Cup, dan juga FIFA Club World Cup. Sementara itu, di liga domestiknya klub yang sering disebut dengan julukan populer Die Roten itu seperti tidak menemui lawan yang sepadan karena mereka finish dengan selisih angka yang sangat besar, yaitu 19 dengan runner up Borussia Dortmund. Walaupun pada musim lalu begitu jumawa di Bundesliga, tapi performa Bayern anti-klimaks di Liga Champions. Betapa tidak? The Bavarian yang merupakan julukan lain untuk Bayern Munich harus menahan malu karena ditundukkan dengan agregat 5-0 oleh Real Madrid pada babak semifinal.
Josep Guardiola pun menyadari bahwa dirinya harus melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda kepada para pemain dibandingkan dengan yang sudah dilakukannya pada musim lalu. Ia pun menilai bahwa itu adalah hal yang wajib. Tentu saja, ini merupakan langkah demi mencapai prestasi yang lebih baik lagi di musim 2014-2015 mendatang. Seperti yang dikutip dari agen bola terpercaya Indo Master Bola, Pep mengetahui dirinya harus bisa beradaptasi dengan seluruh pemain besutannya. Maka dari itu, ia tidak boleh bermain seperti apa yang ia inginkan saja. Sebagai pelatih yang mempunyai ide, dirinya harus memikirkan apakah taktik tersebut sesuai dengan skill yang dimiliki oleh para pemainnya atau tidak. Tentu saja Pep harus membujuk para pemain untuk memainkan sepak bola yang terbaik, namun dirinya terlebih dahulu harus beradaptasi karena ia berada di Bayer Muenchen bukan untuk mengubah mentalitas para pemain.
Post a Comment