Abdul Malik Haramain mengungkapkan jika PKB tidak
menutup diri dan mau menerima Ahok jika mundur dari Gerindra. Ya, setelah
memutuskan untuk mundur dari Partai Gerindra, tawaran kepada Basuki Tjahja
Purnama alias Ahok untuk bergabung ke partai lain terus berdatangan kepadanya.
Setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI – P), sekarang ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun menyatakan
kesiapannya untuk menampung Ahok. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPP
PKB pada saat dihubungi oleh para pemburu berita. Ia mengatakan, pada
prinsipnya PKB selalu membuka diri kepada siapapun, termasuk di antaranya kepada
yang terhormat, Bapak Basuki Tjahaja Purnama.
Abdul Malik Haramain berpendapat, tawaran akan disampaikan langsung kepada Ahok
jika yang bersangkutan sudah resmi mengundurkan diri dari Partai Gerindra.
Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memang sudah mengajukan surat pengunduran dirinya
kemarin. Menurut penilaian Malik, Ahok merupakan sosok yang memiliki banyak
kelebihan. Sosok seperti ini, kata dia, akan sangat sayang jika disia-siakan.
Sekretaris Jendral PDI-P Tjahjo Kumolo juga sempat mengungkapkan keinginan
untuk menampung Ahok. PKB sangat welcome kepada siapapun, apalagi kepada sosok yang berintegritas tinggi
seperti Ahok.
Abdul Malik Haramain mengklaim, Ahok adalah figure
yang mampu membawa terobosan-terobosan baru. Seperti yang diketahui, Ahok
memutuskan untuk mengundurkan diri lantaran tidak sependapat dengan Partai
Gerindra, yang menginginkan pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD, tidak
lagi dipilih secara langsung oleh rakyat. Pada awalnya, Ahok memang sudah
mengancam terlebih dulu, tetapi karena tidak ditanggapi dia pun memutuskan
untuk mengirim surat pengunduran diri kemarin.
RUU Pilkada pada saat sekarang ini sedang berada dalam pembahasan di Panitia
Kerja DPR. Sebelum dilangsungkannya Pilpres 2014 lalu, parpol yang tergabung
dalam koalisi merah putih diketahui masih mendukung diselenggarakannya Pilkada
secara langsung yang dipilih oleh rakyat. Akan tetapi, sekarang ini seluruh
parpol, mulai dari Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai
Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional justru berubah sikap dan menginginkan agar pilkada
dipilih oleh DPRD.
Post a Comment