HastoKristiyanto yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan mengungkapkan,
jika pihaknya sampai dengan saat ini masih merasa yakin jika Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dengan koalisi
partai pendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla kelak. Akan tetapi
meskipun demikian begitu, Hasto menyadari perlu ada proses lebih dalam karena
PAN telah menyatakan diri berada di luar pemerintahan bersama Koalisi Merah
Putih. Seperti ketika ditemui oleh Agen bola terpercaya Indo Master Bola di Kantor Transisi,
Jakarta Pusat, Hasto mengatakan bahwa dirinya sangat optimis jika PAN akan
bergabung. Maka dari itu, perlu proses terlebih dulu untuk memastikan hal itu
bakal terjadi.
Hasto
Kristiyanto juga menegaskan, apabila hal itu benar terlaksana, maka keberadaan
PAN di dalam koalisi partai pendukung
Jokowi-JK adalah sebagai satu komitmen untuk membantu pemerintahan menggulirkan
program kerakyatan. Hasto mengakui pemerintahan Jokowi-JK memerlukan bantuan
dari seluruh elemen, termasuk partai politik yang ada di parlemen. Menurut
pendapatnya, pihaknya sangat memahami isi pesan dari Koalisi Merah Putih. Akan
tetapi, kita semua harus bersama-sama supaya Indonesia secepatnya bisa mengatasi
ketertinggalan. Seperti yang diketahui, Ketua Umum PAN yakni Hatta Rajasa sudah
menemui presiden terpilih Joko Widodo.
Selain
itu, Hatta Rajasa juga dikabarkan sudah melakukan komunikasi dengan Kalla. Akan tetapi, peluang
bertambahnya mitra koalisi Joko Widodo dan Jusuf Kalla memang semakin sulit
setelah Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY)
menggelar pertemuan dengan Koalisi Merah Putih, pada hari Selasa 2 September 2014
lalu. Pada pertemuan itu, SBY dan Koalisi Merah Putih bersepakat akan menjadi
penyeimbang dalam pemerintahan selanjutnya. Menurut SBY, menjadi penyeimbang
bisa memberikan fungsi check and balances untuk
memastikan agar semua kebijakan pemerintah berjalan ke arah yang benar.
Sementara itu, sekarang ini kubu Jokowi-Kalla masih membutuhkan tambahan dukungan
partai politik di dalam koalisi untuk mengamankan kebijakan pemerintah di
parlemen. Hal tu disebabkan, jumlah kursi partai yang mendukung Jokowi-JK di
parlemen masih minoritas dengan didukung 207 kursi DPR.
Post a Comment