Anies Baswedan mengatakan, pada saat menang nanti, Jokowi-Kalla akan mencari figur yang kompeten, harus berasal dari sosok yang bersih dan tidak cacat hukum. Anies mengungkapkan, Jokowi dan Kalla tidak akan menawarkan atau membuka suatu posisi yang dapat digonta-ganti. Oleh sebab itu, posisi menteri di kabinet tersebut bukan mengenai orangnya, tetapi berhubungan dengan kompetensinya.
Oleh sebab itu, Jokowi dan Kalla sering berjanji untuk tidak membagi kekuasaan bersama dengan partai koalisi yang telah mendukungnya. Janji itu pun menarik perhatian banyak masyarakat pemilih. Akan tetapi, menurut pendapat Anies, tidak perlu ada penyampaian kabinet bayangan sebelum pemilihan presiden 2014 mendatang meskipun cara itu dipercaya akan meneguhkan para pemilih dan menarik suara pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Anies Baswedan menuturkan, dirinya sangat merasa yakin jika Jokowi-Kalla tidak akan gegabah dalam membangun cabinet pada saat berhasil menang di pemilihan presiden mendatang. Bahkan, apabila pada saat bekerja tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, maka sanksi tegasnya itu bisa sampai pada pencopotan. Dengan cara demikian, maka pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla nantinya bisa bekerja dengan cepat dan menciptakan banyak terobosan. Berbeda halnya dengan cara kerja kabinet sebelumnya yang tersandera dan hanya mengutamakan stabilitas politik tanpa adanya sebuah terobosan baru yang memuaskan.
Anies Baswedan menilai, selama ini system pemerintahan yang
dijalankan sangat tidak efektif lantaran para menterinya ditentukan oleh
kekuatan partai. Stabilitas politik memang terbilang aman, namun tidak ada
terobosa yang dilakukan.
Post a Comment