Emrus Sihombing berpendapat, tak seharusnya Prabowo hanya
setuju-setuju saja dengan Jokowi. Seperti yang diketahui, calon presiden
bernomor urut satu, Prabowo Subianto beberapa kali memang menyatakan setuju
terhadap konsep dan pandangan yang disampaikan oleh rivalnya, calon presiden
bernomor urut dua, Joko Widodo alias Jokowi, pada debat ketiga calon presiden
hari Minggu malam lalu. Menurut pengamat politik dari Universitas Pelita
Harapan itu, semestinya Prabowo memberikan warna lain dengan tidak hanya
sekedar setuju saja, namun juga bisa memberikan nilai tambah.
Emrus Sihombing mengatakan, sama dengan kedua debat sebelumnya, Prabowo hanya mengeluarkan pandangan yang menyetujui konsep Jokowi. Menurut Emrus, Prabowo boleh saja menyetujuinya, tetapi beliau juga harus memberikan nilai tambah. Di samping itu ia juga menambahkan, walaupun sikap yang ditunjukkan oleh Prabowo itu positif, dalam konteks pertarungan, tetapi itu bukan pilihan yang bijak. Sebab menurutnya, debat capres harusnya digunakan oleh para kandidat untuk menarik dukungan sebanyak-banyaknya dari swing voters, dengan menunjukkan perbedaan konsep dan juga pandangan.
Emrus Sihombing menilai, konteks perdebatan itu adalah untuk mencari perbedaan sehingga masyarakat bisa memilih mana yang sesuai dengan pandangannya. Ia juga melanjutkan, selain hanya menyetujui ide Jokowi saja, Prabowo juga kurang memberikan penjabaran yang jelas soal program-program ketahanan serta politik internasional. Dengan begitu, maka masyarakat akan sulit untuk membayangkan bagaimana kepemimpinan Prabowo nanti jika program yang ditawarkan saja tidak dielaborasi.
Pendapat yang disampaikan oleh Emrus tersebut memang berhubungan pada debat capres ketiga. Seperti yang diketahui, di dalam debat capres putaran ketiga tersebut, Prabowo menyetujui ide Jokowi terkait dengan seleksi TKI. Dengan seleksi, Prabowo pun mengatakan, bahwa para TKI tidak hanya akan bekerja sebatas sebagai pembantu rumah tangga atau tukang sapu saja. Walaupun begitu, proses seleksi itu sendiri membutuhkan biaya yang besar. Ia pun mengatakan, jika para TKI itu harus diberi bekal dengan pendidikan yang cukup.
Emrus Sihombing mengatakan, sama dengan kedua debat sebelumnya, Prabowo hanya mengeluarkan pandangan yang menyetujui konsep Jokowi. Menurut Emrus, Prabowo boleh saja menyetujuinya, tetapi beliau juga harus memberikan nilai tambah. Di samping itu ia juga menambahkan, walaupun sikap yang ditunjukkan oleh Prabowo itu positif, dalam konteks pertarungan, tetapi itu bukan pilihan yang bijak. Sebab menurutnya, debat capres harusnya digunakan oleh para kandidat untuk menarik dukungan sebanyak-banyaknya dari swing voters, dengan menunjukkan perbedaan konsep dan juga pandangan.
Emrus Sihombing menilai, konteks perdebatan itu adalah untuk mencari perbedaan sehingga masyarakat bisa memilih mana yang sesuai dengan pandangannya. Ia juga melanjutkan, selain hanya menyetujui ide Jokowi saja, Prabowo juga kurang memberikan penjabaran yang jelas soal program-program ketahanan serta politik internasional. Dengan begitu, maka masyarakat akan sulit untuk membayangkan bagaimana kepemimpinan Prabowo nanti jika program yang ditawarkan saja tidak dielaborasi.
Pendapat yang disampaikan oleh Emrus tersebut memang berhubungan pada debat capres ketiga. Seperti yang diketahui, di dalam debat capres putaran ketiga tersebut, Prabowo menyetujui ide Jokowi terkait dengan seleksi TKI. Dengan seleksi, Prabowo pun mengatakan, bahwa para TKI tidak hanya akan bekerja sebatas sebagai pembantu rumah tangga atau tukang sapu saja. Walaupun begitu, proses seleksi itu sendiri membutuhkan biaya yang besar. Ia pun mengatakan, jika para TKI itu harus diberi bekal dengan pendidikan yang cukup.
Post a Comment