Joko Widodo juga mengatakan, pihak lawan sampai mengirimkan satu tim ke Surakarta untuk mencari-cari kesalahan pada saat dirinya masih menjabat sebagai wali kota dulu. Menurutnya, itu adalah tim yang sama, yang juga bergerak di Jakarta untuk mencari kesalahannya. Seperti yang diungkapakan Jokowi di Pondok PesantrenBustanul Ulum, bahwa banyak orang di luar sana yang sedang kebingungan untuk mencari-cari kesalahan dirinya ketika masih menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur di DKI Jakarta.
Joko Widodo berpendapat, karena kesalahan yang dicari tersebut tidak dapat ditemukan, maka pada akhirnya lawan mengambil cara yang paling mudah, yaitu untuk membuat fitnah. Pada kesempatan itu, Jokowi memang lebih banyak meluruskan kampanye hitam yang ditujukan kepadanya, seperti penghapusan tunjangan guru dan beras miskin apabila nantinya terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2014 mendatang. Selain itu, juga beredar kasus pengadaan bus transjakarta, hingga terkait dengan persoalan yang menyangkut SARA.
Joko Widodo sejatinya mengaku bahwa dirinya tidak ingin meladeni kampanye hitam tersebut, khususnya yang menyangkut soal SARA. Akan tetapi, ia ingin meluruskan hal tersebut supaya para pendukungnya tidak merasa resah lagi dengan adanya kampanye hitam tersebut. Pria yang diusung oleh PDI Perjuangan untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2014 nanti ini menjelaskan, sebenarnya ia tidak ingin menjawab kampanye hitam itu. Namun, massa yang ada di bawah justru merasa resah dan ragu. Oleh sebab itu, Jokowi ingin menjelaskan jika semua isi fitnah yang ditujukan pada dirinya itu sama sekali tidak ada yang benar. Semua pemberitaan miring itu hanya bertujuan untuk menjatuhkan elektabilitas Jokowi dan JK saja.
Post a Comment