Jokowi yang merupakan calon presiden dari PDI Perjuangan
optimis, dirinya bersama dengan calon wakil presiden, Jusuf Kalla bisa
mendapatkan hati warga DKI Jakarta untuk memilih mereka pada Pemilihan Presiden
yang digelar pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Walaupun ia mengaku bahwa hal
itu memang sangat berat untuk didapatkan, namun ia tetap merasa yakin bisa
mencapai target itu.
Akan tetapi, Jokowi juga masih merasa enggan untuk
membocorkan strategi apa yang ia gunakan untuk memenangkan suara di Jakarta.
Dia mengaku, rasa optimisnya itu memang cukup beralasan. Sebab, selama ini
materi black campaign yang menggerus elektabilitasnya. Oleh sebab itu,
berkaca pada latar belakang warga kota Jakarta yang sudah modern dan lebih kritis
seperti sekarang ini, maka berbagai isu miring itu diharapkannya tidak lagi
berlaku.
Jokowi mengatakan, bahwa informasi yang telah menyebar luas oleh warga Jakarta itu baik. Menurut mantan wali kota dari Surakarta tersebut, dirinya merasa yakin jika masyarakat Jakarta sudah bisa memilah-milah mana yang benar dan tidak benar. Sebagai gambaran saja, hasil survei dari Pusat Data Bersatu (PDB) menyatakan bahwa elektabilitas dari pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla di DKI Jakarta sangatlah ketat.
Jokowi mengatakan, bahwa informasi yang telah menyebar luas oleh warga Jakarta itu baik. Menurut mantan wali kota dari Surakarta tersebut, dirinya merasa yakin jika masyarakat Jakarta sudah bisa memilah-milah mana yang benar dan tidak benar. Sebagai gambaran saja, hasil survei dari Pusat Data Bersatu (PDB) menyatakan bahwa elektabilitas dari pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla di DKI Jakarta sangatlah ketat.
Jokowi dan Jusuf Kalla yang merupakan pasangan nomor urut
dua itu meraih 27,7 persen suara masyarakat DKI. Sedangkan pasangan nomor urut
satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa meraih suara sebesar 26,6 persen. Salah
satu peneliti PDB, yaitu Agus Herta mengungkapkan bahwa persaingan yang ada di
Jakarta memang sangat ketat. Bahkan, dapat dikatakan jika tidak ada pasangan
yang bisa g unggul. Mengingat margin of error dua persen.
Sementara itu, hasil survei itu menunjukan jumlah masyarakat yang lebih memilih untuk golput mencapai 2 persen sedangkan responden yang belum mempunyai pilihan sebesar 25,7 persen, sementara yang menjawab rahasia sebesar 18 persen.
Sementara itu, hasil survei itu menunjukan jumlah masyarakat yang lebih memilih untuk golput mencapai 2 persen sedangkan responden yang belum mempunyai pilihan sebesar 25,7 persen, sementara yang menjawab rahasia sebesar 18 persen.
Post a Comment