Julian mengatakan, Presiden SBY sangat terganggu dengan adanya berita ini. Tentu saja akan ada investigasi dan tindakan lebih lanjut dari Setkab (Sekretariat Kabinet) sebagai pihak yang melakukan koordinasi dengan perangkat yang berada di bawah staf khusus. Seperti yang diketahui, tabloid Obor Rakyat merupakan tabloid yang mendiskreditkan calon presiden Joko Widodo dengan meniupkan berbagai isu mengenai ras, suku, agama, dan antar golongan. Alamat kantor redaksi yang tercantum pada tabloid itu juga merupakan alamat palsu. Tabloid Obor Rakyat it uterus disebarluaskan ke pondok-pondok pesantren yang ada di Pulau Jawa.
Oleh sebab itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga sudah melaporkan tabloid Obor Rakyat itu ke Mabes Polri. Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri yakni Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar menilai bahwa tabloid itu layak diduga berhubungan dengan pidana penistaan atau penghinaan.
Julian pun dapat memastikan, akan ada investigasi lebih lanjut disertai dengan pemberian sanksi yang tegas apabila memang terbukti tindakan Setyardi itu termasuk dalam kampanye hitam atau fitnah. Setyardi merupakan pemimpin redaksi dari tabloid Obor Rakyat tersebut. Walaupun hal tersebut dilakukan atas inisiatif pribadi yang bersangkutan, namun menurut Julian tindakan itu telah mencoreng nama baik lembaga kepresidenan dan akan menimbulkan persepsi negative pada pandangan masyarakat.
Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, yakni Velix Wanggai juga mengatakan, bahwa tabloid Obor Rakyat sama sekali tidak ada hubungannya dengan pandangan Istana Presiden. Meskipun Setyardi Budiyono merupakan staf di kantor Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah, tetapi apa yang telah dilakukan Setyardi adalah pandangan dan sikap pribadinya saja.
Post a Comment