Ruhut Sitompul : Dukungan Terhadap Prabowo Bukan Sikap Resmi Demokrat

Ruhut Sitompul sebagai Juru Bicara Partai Demokrat mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan kepada pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dari para politisi Demokrat bukan menjadi sikap resmi partainya. Ruhut pun mengatakan, bahwa sebagian besar pihak yang mendukung Prabowo-Hatta merupakan anggota Fraksi Demokrat yang tidak berhasil melangkahkan kaki ke Senayan untuk periode 2014-2019 ini.

Ruhut Sitompul menilai, dukungan itu adalah inisiatif dari masing-masing kader yang kemudianmengajak temannya, terlebih lagi bagi mereka yang sudah tidak terpilih untuk melenggang ke Senayan untuk periode berikutnya.Menurut Ruhut, para kader tersebut berkeinginan untuk dipanggil menjadi salah satu menteri, komisaris BUMN (badan usaha milik negara), maupun sebagai duta besar apabilapasangan Prabowo dan Hatta keluar menjadi pemenang Pilpres 2014 mendatang.

Seperti yang diketahui, sebelumnya di dalam deklarasi yang dipimpin oleh Ketua Fraksi Demokrat yaitu

Nurhayati Ali Assegaf ada sejumlah 115 dari 148 anggota PartaiDemokrat yang mendukung Prabowo-Hatta. Pada periode 2014-2019, anggota Fraksi Demokrat memang menurun menjadi 61 orang.Sebagian besar anggota pun sudah tidak terpilih lagi.Oleh sebab itu Ruhut menilai, dukungan itu diberikan sebagai usaha yang mereka lakukan.Sebab dari 148 anggota F-PD di DPR, hanya 37 orang saja yang bisa terpilih lagi.Akan tetapi, Ruhut juga tetap menghormati usaha dari para rekannya itu.Mungkin saja salah satu dari antara mereka benar bisa menjadi seorang menteri, komisaris BUMN, ataupun duta besar.

Ruhut juga mengatakan, sikap yang diambil partai Demokrat adalah tetap netral pada Pemilihan Presiden 2014 ini. Bahkan, menurut penilaiannya, sikap netral itu sendiri akan terus dipertahankan sampai pada Pilpres 2014 berakhir dan dilanjutkan dengan pengambilan posisi di luar pemerintahan. Dengan demikian, Ruhut pun enggan membocorkan siapa nama pasangan yang didukung olehnya, sebab ia ingin mengikuti jejak Ketua Umum yang tak lain adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.