Rumput laut merupakan salah satu rahasia diet bahkan bisa
disebut sebagai unsur penting untuk menurunkan berat badan. Ya, menurut ilmuwan
yang terdapat di Universitas Newcastle, bahwa komponen alginat yang ditemukan
di dalam kandungan rumput laut itu dapat menekan proses pencernaan lemak yang
terdapat di dalam usus. Hasil penelitian yang diungkapkan di dalam jurnal
bertajuk Food Chemistru itu pun menunjukkan jika salah satu tipe alginat berpotensi
menurunkan daya serap lemak hingga mencapai 75 persen.
Rumput laut, yang mungkin saja tidak dianggap sebagai makanan yang cukup terasa lezat oleh sebagian masyarakat di Indonesia, menurut para pakar dan ahli gizi memiliki kandungan serat alami yang dapat menjadi kunci sukses dari keberhasilan penurunan berat badan. Proff Jeff Pearson yang merupakan ketua penelitian dari Institut Bioteknologi Sel dan Molekuler, Universitas Newcastle, mengungkapkan bahwa mereka sedang mencoba untuk menambahkan alginat pada roti, dan tes awal menunjukkan reaksi yang sangat menyenangkan.
Sekarang ini, langkah berikutnya yang harus ditempuh adalah untuk melakukan uji klinis supaya dapat mengetahui seberapa efektif alginat itu jika dikonsumsi sebagai salah satu bagian dari program diet normal yang sedang dijalankan. Para peneliti di dalam uji coba itu pun melakukan penyelidikan terhadap kemampuan alginat untuk mengurangi lemak yang diurai oleh enzim pencernaan, lipase pankreas. Sebab, makin sedikit enzim tersebut bekerja, maka penyerapan lemak akan menjadi lebih sedikit.
Di samping itu, mereka juga menuturkan jika hal tersebut dapat membantu kita memerangi obesitas. Sedangkan ahli diet yang lain mengungkapkan cara paling baik untuk menghindari penyerapan lemak yang terlalu banyak ialah dengan tetap mengurangi jumlah asupan lemak setiap harinya. Seperti yang kita ketahui bersama, obesitas merupakan ancaman yang paling besar terjadi, khususnya bagi sejumlah negara berkembang seperti Indonesia. Ya, itu merupakan laporan dari sebuah lembaga riset yang berada di Inggris.
Sekarang ini, langkah berikutnya yang harus ditempuh adalah untuk melakukan uji klinis supaya dapat mengetahui seberapa efektif alginat itu jika dikonsumsi sebagai salah satu bagian dari program diet normal yang sedang dijalankan. Para peneliti di dalam uji coba itu pun melakukan penyelidikan terhadap kemampuan alginat untuk mengurangi lemak yang diurai oleh enzim pencernaan, lipase pankreas. Sebab, makin sedikit enzim tersebut bekerja, maka penyerapan lemak akan menjadi lebih sedikit.
Di samping itu, mereka juga menuturkan jika hal tersebut dapat membantu kita memerangi obesitas. Sedangkan ahli diet yang lain mengungkapkan cara paling baik untuk menghindari penyerapan lemak yang terlalu banyak ialah dengan tetap mengurangi jumlah asupan lemak setiap harinya. Seperti yang kita ketahui bersama, obesitas merupakan ancaman yang paling besar terjadi, khususnya bagi sejumlah negara berkembang seperti Indonesia. Ya, itu merupakan laporan dari sebuah lembaga riset yang berada di Inggris.
Post a Comment