Obesitas berhubungan dengan penyakit kanker. Ya, seperti yang
kita ketahui bersama jika berat badan yang sangat berlebihan memang akrab
dengan beberapa jenis penyakit. Setelah diabetes dan penyakit jantung, sekarang
ini para ahli pun mengaitkan kondisi obesitas tersebut dengan penyakit
kanker. Studi berskala besar yang dilakukan di Inggris menunjukkan adanya
hubungan antara kegemukan dengan kanker. Para peneliti itu sudah mengikuti
kesehatan 5 juta orang selama tujuh tahun terakhir ini, kemudian melacak apakah
para subjek penelitian tersebut menderita salah satu dari 22 jenis kanker yang
ada.
Hasil studi itu pun dipublikasikan dan memberi kesimpulan jika obesitas terkait dengan 10 dari 22 jenis kanker yang paling umum. Kanker tersebut di antaranya adalah rahim, ginjal, serviks, tiroid, usus besar, ovarium, leukemia, liver, kanker payudara, dan juga kanker kandung kemih. Dr. Krishnan Bhaskaran yang merupakan ketua peneliti mengungkapkan jika jumlah orang yang kegemukan atau obesitas bertambah dengan cepat, bukan hanya di Inggris saja, tetapi juga di seluruh dunia. Dampak dari kondisi ini adalah penyakit diabetes dan jantung. Namun, apabila tren ini terus berlanjut, maka kita juga dapat melihat peningkatan kasus kanker.
Meskipun demikian, orang yang memiliki indeks massa tubuh yang tinggi juga mampu menurunkan risiko kanker prostat dan kanker payudara pre-menopause. Maka dari itu, hubungan antara kanker dan obesitas hanya ditemukan pada beberapa jenis kanker saja. Bhaskaran mengatakan, tidak ada jawaban tunggal untuk menjelaskan bagaimana kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko kanker. Ia menjelaskan, ada berbagai variasi efek obesitas pada kelompok orang yang berbeda dan tipe kankernya. Salah satu penjelasan yang disampaikan ialah mempunyai kelebihan lemak jahat di dalam tubuh akan mengubah level hormon tertentu, terutama insulin dan hormon seks seperti estrogen. Kondisi seperti itu diduga mampu menyebabkan tumbuhnya tumor. Hal itu disebabkan, jaringan yang terdapat pada lemak juga mengeluarkan sinyal protein yang membuat divisi sel tumbuh sehingga pada akhirnya tumor baru bisa tumbuh dan berkembang.
Hasil studi itu pun dipublikasikan dan memberi kesimpulan jika obesitas terkait dengan 10 dari 22 jenis kanker yang paling umum. Kanker tersebut di antaranya adalah rahim, ginjal, serviks, tiroid, usus besar, ovarium, leukemia, liver, kanker payudara, dan juga kanker kandung kemih. Dr. Krishnan Bhaskaran yang merupakan ketua peneliti mengungkapkan jika jumlah orang yang kegemukan atau obesitas bertambah dengan cepat, bukan hanya di Inggris saja, tetapi juga di seluruh dunia. Dampak dari kondisi ini adalah penyakit diabetes dan jantung. Namun, apabila tren ini terus berlanjut, maka kita juga dapat melihat peningkatan kasus kanker.
Meskipun demikian, orang yang memiliki indeks massa tubuh yang tinggi juga mampu menurunkan risiko kanker prostat dan kanker payudara pre-menopause. Maka dari itu, hubungan antara kanker dan obesitas hanya ditemukan pada beberapa jenis kanker saja. Bhaskaran mengatakan, tidak ada jawaban tunggal untuk menjelaskan bagaimana kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko kanker. Ia menjelaskan, ada berbagai variasi efek obesitas pada kelompok orang yang berbeda dan tipe kankernya. Salah satu penjelasan yang disampaikan ialah mempunyai kelebihan lemak jahat di dalam tubuh akan mengubah level hormon tertentu, terutama insulin dan hormon seks seperti estrogen. Kondisi seperti itu diduga mampu menyebabkan tumbuhnya tumor. Hal itu disebabkan, jaringan yang terdapat pada lemak juga mengeluarkan sinyal protein yang membuat divisi sel tumbuh sehingga pada akhirnya tumor baru bisa tumbuh dan berkembang.
Post a Comment