Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku akan menjadi penyeimbang bersama dengan Koalisi
Merah Putih di pemerintahan Jokowi-JK nantinya. Ya,
sepertinya peluang bertambahnya mitra koalisi Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan
makin bertambah sulit saja setelah pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono seusai menggelar pertemuan dengan Koalisi Merah Putih.
Pasalnya, SBY dan Koalisi Merah Putih bersepakat akan menjadi penyeimbang dalam
pemerintahan selanjutnya.
Presiden SBY mendengar jika Koalisi Merah Putih menjadi salah satu bagian yang akan mengawal pemerintahan berikutnya. Istilah teman-teman juga sering disebut sebagai kekuatan penyeimbang. Hal itulah yang menjadi inti pertemuan antara dirinya dengan pimpinan parpol Koalisi Merah Putih. Menurut pendapat SBY, menjadi penyeimbang bisa memberikan fungsi check and balances untuk memastikan supaya seluruh kebijakan pemerintah dapat berjalan ke arah yang benar.
Presiden SBY pun optimis jika demokrasi di Indonesia akan berjalan dengan baik. Sebab, harapan dari rakyat juga begitu. Usai melakukan pertemuan tersebut, Presiden SBY mengaku akan kembali bertemu dengan ketua umum parpol koalisi yang tidak hadir. Ketua umum parpol, kata SBY, tidak bisa hadir karena banyak yang sedang berada di luar negeri. Seperti yang diketahui, kubu Jokowi-JK merasa masih membutuhkan tambahan partai politik di dalam koalisi untuk mengamankan kebijakan pemerintah di parlemen. Pasalnya, koalisi Jokowi dan JK masih minoritas di parlemen.
Sampai dengan sekarang ini, pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa), dan Partai Hanura. Jika di jumlah, koalisi tersebut didukung 207 kursi DPR. Sedangkan Koalisi Merah Putih didukung oleh lima partai politik yang lolos ke DPR, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera. Apabila dijumlah, maka koalisi tersebut akan mendapat dukungan sebanyak 292 kursi DPR. Sementara Partai Demokrat mendapatkan 61 kursi DPR.
Presiden SBY mendengar jika Koalisi Merah Putih menjadi salah satu bagian yang akan mengawal pemerintahan berikutnya. Istilah teman-teman juga sering disebut sebagai kekuatan penyeimbang. Hal itulah yang menjadi inti pertemuan antara dirinya dengan pimpinan parpol Koalisi Merah Putih. Menurut pendapat SBY, menjadi penyeimbang bisa memberikan fungsi check and balances untuk memastikan supaya seluruh kebijakan pemerintah dapat berjalan ke arah yang benar.
Presiden SBY pun optimis jika demokrasi di Indonesia akan berjalan dengan baik. Sebab, harapan dari rakyat juga begitu. Usai melakukan pertemuan tersebut, Presiden SBY mengaku akan kembali bertemu dengan ketua umum parpol koalisi yang tidak hadir. Ketua umum parpol, kata SBY, tidak bisa hadir karena banyak yang sedang berada di luar negeri. Seperti yang diketahui, kubu Jokowi-JK merasa masih membutuhkan tambahan partai politik di dalam koalisi untuk mengamankan kebijakan pemerintah di parlemen. Pasalnya, koalisi Jokowi dan JK masih minoritas di parlemen.
Sampai dengan sekarang ini, pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa), dan Partai Hanura. Jika di jumlah, koalisi tersebut didukung 207 kursi DPR. Sedangkan Koalisi Merah Putih didukung oleh lima partai politik yang lolos ke DPR, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera. Apabila dijumlah, maka koalisi tersebut akan mendapat dukungan sebanyak 292 kursi DPR. Sementara Partai Demokrat mendapatkan 61 kursi DPR.
Post a Comment